Ikhtiar dalam Menuntut Ilmu

Pada tanggal 5 s.d 9 September 2022 kita akan melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS), maka kita harus lebih serius belajarnya. Jika ingin cita-cita kita tercapai, satu yang paling pokok adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Dalam QS. Ar-Ra’d ayat 11, Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ ...

Artinya:

“... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dalam konteks kesungguhan ini, seorang ahli bernama Az-Zanurji, menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhan, terutama kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar. Allah akan memberikan pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki. Kesulitan dapat selesai dengan kesungguhan adalah anugerah Allah dan berada dalam kekuasaan-Nya.

Manusia diperintahkan Allah untuk belajar dan belajar. Hanya saja memang kualitas akal manusia itu berbeda-beda. Nah, kesungguhan inilah yang menjadi kunci

Bagaimana ilmu itu dapat diperoleh tanpa melalui kesulitan? Banyak di antara kita ini memiliki cita-cita, memiliki keinginan, namun jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu adalah kedustaan. Apapun cita-cita dan keinginan seseorang, jika diiringi dengan kesungguhan, maka insya Allah akan terwujud. Jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu adalah kemustahilan.

Orang belum dapat dikatakan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, jika dia belum mendapatkan kepayahan yang sangat dalam menuntut ilmu. Allah akan memberikan jalan keluar untuk kesungguhan tersebut.

Masya Allah.. Merujuk pada ungkapan di atas, maka pentingkah bagi kita siswa/siswi SMPN 1 Pagedangan agar kita senantiasa bersungguh-sungguh dalam belajar (menuntut ilmu)? 

Tantangannya adalah kemalasan dan pengaruh dari dalam maupun luar. Malas adalah musuh utama keberhasilan. Godaannya banyak, dapat berupa kesenangan sesaat seperti bermain gawai/handphone tidak terkontrol, pergaulan yang menyesatkan, tontonan yang terlampau bebas, bacaan-bacaan yang kurang berguna dan bermanfaat.

Oleh karena itu, jika kita mau bersungguh-sungguh pasti cita-cita bisa kita raih. Hadapi musuh kesuksesan dengan kesungguhan serta kesabaran.

Pagedangan, 2 September 2022

Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana

Drs. H. Slamet